catatanpinggir, BANJARBARU – Komisi I DPRD Banjarbaru menerima audiensi dari Kelompok Kerja Kepala Taman Kanak-Kanak (K3TK) Kota Banjarbaru pada Kamis, 17 April 2025, terkait keluhan terhentinya pemberian insentif kepada guru TK dan PAUD.
Sebanyak 300 guru TK/PAUD terdampak akibat kebijakan baru yang menghentikan insentif. Ketua K3TK Banjarbaru, Suranti, menyampaikan bahwa penghentian ini disebabkan oleh minimnya jumlah rombongan belajar dan latar belakang pendidikan guru yang belum mencapai jenjang Strata 1 (S-1).
Suranti juga mengungkapkan bahwa kepala sekolah TK tidak lagi menerima insentif karena dianggap tidak aktif mengajar. Ia menyoroti tidak adanya sosialisasi resmi dari pemerintah daerah terkait perubahan regulasi ini.
“Pemberitahuan hanya disampaikan melalui grup WhatsApp kepala sekolah tanpa adanya pertemuan resmi,” jelas Suranti.
Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru, Ririk Sumari, menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan untuk meminta penjelasan. Menurutnya, banyak guru yang sebelumnya menerima insentif, namun kini tidak lagi mendapatkannya tanpa kejelasan.
Ririk menegaskan bahwa persoalan ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat kerja Komisi I bersama Dinas Pendidikan.
