Tim Gabungan Berupaya Menyelamatkan Korban Kebakaran KM Barcelona 5
catatanpinggir.com – Petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polri, serta relawan setempat terus berupaya keras untuk mengevakuasi para korban selamat pasca kebakaran hebat yang terjadi di Kapal Motor (KM) Barcelona 5. Proses evakuasi dilakukan di Pelabuhan Munte, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Senin (21/7/2025).
Peristiwa kebakaran KM Barcelona 5 terjadi di perairan Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara sekitar pukul 14.00 Wita pada Minggu (20/7). Saat itu, kapal sedang berlayar dari Kepulauan Talaud menuju Kota Manado. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di kalangan penumpang dan awak kapal, sehingga memicu tindakan darurat.
Hingga tengah malam, Basarnas mencatat bahwa sebanyak 294 orang berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup. Namun, tiga penumpang lainnya dinyatakan meninggal dunia akibat kebakaran tersebut. Kondisi korban selamat kini mendapatkan pertolongan pertama secara cepat dan tepat.
Bantuan Medis dan Psikologis bagi Korban Selamat
Para korban selamat segera mendapatkan layanan kesehatan dasar, termasuk pemeriksaan medis dan pendampingan psikologis. Hal ini penting untuk memastikan kondisi fisik dan mental mereka stabil setelah mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Petugas medis juga memberikan perlakuan khusus kepada anak-anak dan lansia yang menjadi bagian dari para penumpang.
Proses evakuasi tidak hanya melibatkan tenaga medis tetapi juga personel dari berbagai instansi yang bekerja sama untuk memastikan keselamatan para korban. Tim SAR (Search and Rescue) dari Basarnas berada di garis depan, sementara TNI AL dan Polri membantu pengamanan serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Kondisi Kapal dan Penyebab Kebakaran
Saat ini, penyebab pasti dari kebakaran KM Barcelona 5 masih dalam proses penyelidikan. Tim investigasi telah turun ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan informasi tambahan. Diperkirakan, kebakaran mungkin berasal dari sistem listrik atau mesin kapal, namun hal ini belum dapat dipastikan.
Kapal yang terbakar kini berada dalam kondisi rusak parah dan harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Pihak berwenang juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap seluruh peralatan kapal untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.
Upaya Bersama untuk Mengatasi Krisis
Kegiatan evakuasi dan penyelamatan korban merupakan contoh kerja sama yang baik antara berbagai lembaga dan komunitas lokal. Relawan setempat juga turut serta dalam proses bantuan, baik dalam bentuk dukungan logistik maupun bantuan langsung kepada para korban.
Masyarakat di sekitar lokasi kejadian juga memberikan dukungan moral dan materiil, seperti menyediakan makanan, air minum, serta tempat tinggal sementara bagi para korban. Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam situasi darurat seperti ini.
Langkah-Langkah Pencegahan Masa Depan
Dari kejadian ini, pihak berwenang akan segera mengambil langkah-langkah pencegahan untuk memastikan keselamatan penumpang di laut. Ini termasuk pemeriksaan berkala terhadap kapal-kapal penumpang, pelatihan kesiapsiagaan bagi awak kapal, serta sosialisasi kesadaran akan bahaya kebakaran di laut.
Selain itu, pemerintah daerah dan instansi terkait juga akan menggelar rapat evaluasi untuk mengevaluasi prosedur darurat dan meningkatkan koordinasi antar lembaga dalam menghadapi bencana. Tujuannya adalah untuk memperkuat sistem respons darurat dan meminimalkan risiko korban jiwa di masa mendatang.