Rupiah Melemah terhadap Dollar AS pada Awal Perdagangan
Pada awal perdagangan pasar spot, rupiah mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (21/7/2025). Berdasarkan data yang diambil dari Bloomberg pukul 09.08 WIB, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 16.325 per dollar AS. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 28,5 poin atau 0,17 persen dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di Rp 16.296,5.
Pelemahan rupiah ini terjadi karena para pelaku pasar sedang memperhatikan arah kebijakan bank sentral AS. Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dirilis pekan lalu mencatat angka yang lebih tinggi dari ekspektasi, sehingga memicu ketidakpastian terkait langkah The Federal Reserve dalam menentukan arah suku bunga. Diperkirakan, bank sentral AS akan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan mengenai suku bunga.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia menyatakan bahwa kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dan AS menjadi awal baru dari kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan. Namun, beberapa ekonom melihat bahwa kesepakatan ini dapat membuat pasar Indonesia lebih terbuka terhadap produk-produk asal Amerika Serikat.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif dan ditutup melemah di kisaran Rp 16.280 hingga Rp 16.330 per dollar AS. Dari data kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah pada Jumat (18/7/2025) berada di posisi Rp 16.301, yang lebih kuat dibandingkan posisi pada Kamis (17/7/2025) yang berada di Rp 16.329.
Kurs Dollar AS terhadap Rupiah di Lima Bank Besar
Berikut adalah informasi mengenai kurs dollar AS terhadap rupiah di lima bank besar:
- Bank BRI: Jual Rp 16.340 | Beli Rp 16.315
- Bank Mandiri: Jual Rp 16.317 | Beli Rp 16.287
- Bank BNI: Jual Rp 16.336 | Beli Rp 16.321
- BCA: Jual Rp 16.340 | Beli Rp 16.320
- CIMB Niaga: Jual Rp 16.302 | Beli Rp 16.277
Kurs tersebut menunjukkan variasi harga jual dan beli dollar AS di setiap bank, yang bisa memengaruhi keputusan transaksi bagi masyarakat dan pelaku bisnis. Para pengguna layanan perbankan disarankan untuk memantau perubahan kurs secara berkala agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam bertransaksi valuta asing.
