Senin, Oktober 13, 2025
BerandaUncategorizedMade Dea Vio, Bocah Nelayan yang Diterima ITB dan Jadi Juara Lomba

Made Dea Vio, Bocah Nelayan yang Diterima ITB dan Jadi Juara Lomba

Kisah Inspiratif Anak Nelayan dan Pedagang Es yang Lolos ke ITB

Sosok Made Dea Vio Lantini membuat banyak orang terharu. Gadis asal Bali ini berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) Fakultas Teknologi Industri (FTI). Yang membuat kisahnya semakin menginspirasi adalah latar belakang keluarganya, di mana ayahnya bekerja sebagai nelayan di laut Bali. Meski tinggal di rumah sederhana di pesisir pantai, Dea tidak pernah berhenti berusaha untuk meraih prestasi.

Kisah Dea viral setelah dibagikan oleh Imam Santoso, seorang dosen di program studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB sekaligus kreator konten. Saat mengunjungi kediaman Dea, Imam tidak kuasa menahan air mata. Ia menyaksikan bagaimana Dea menangis bahagia saat mendapat apresiasi dari Paragon Corp berupa laptop dan uang tunai untuk bekal merantau ke Bandung.

Di dalam rumah dua lantai dengan alas kayu, terdapat banyak piagam dan piala yang memenuhi ruangan. “Piagam satu lantai tidak muat,” kata Imam Santoso. Di antara piala tersebut ada penghargaan dari Mahkamah Konstitusi (MK), yang menunjukkan prestasi Dea yang luar biasa. Dalam keterangannya, ia mengatakan bahwa pendidikan menjadi motivasi utama bagi dirinya untuk mengubah nasib keluarga.

Dea juga mengaku sering khawatir akan keselamatan ayahnya ketika berlayar di laut. “Kalau ombak besar, aku takut bapak tidak selamat,” katanya dengan suara bergetar. Namun, rasa khawatir itu justru mendorongnya untuk belajar lebih keras. Ia percaya bahwa pendidikan bisa membawa perubahan besar dalam hidupnya.

Selain Dea, ada Avan Ferdiansyah Hilmi, anak pedagang es keliling di Jawa Timur. Ia juga berhasil masuk ke ITB, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB). Kehidupan Avan pun tidak mudah. Ayahnya bekerja sebagai penjual es keliling, begitu pula dengan ibunya. Meskipun demikian, Avan tetap berprestasi dan meraih berbagai penghargaan dari SD hingga SMA.

Kisah Avan juga viral setelah dibagikan oleh Imam Santoso melalui akun Instagramnya. Saat mengunjungi rumah Avan, ia sempat mengira itu toko piala karena begitu banyaknya penghargaan yang disimpan di etalase. Tidak hanya piala, Avan juga memiliki banyak piagam yang tersusun rapi di map. Hal ini menunjukkan dedikasinya dalam belajar meski dalam kondisi ekonomi yang terbatas.

Avan tampak sangat terharu saat menerima bantuan dari Paragon Corp, termasuk laptop dan uang tunai untuk bekal merantau ke Bandung. Ia memeluk ibunya dengan penuh rasa syukur dan haru. Dari pertemuan ini, terungkap bahwa keluarga Avan menjalani kehidupan sederhana namun penuh semangat.

Kisah-kisah seperti Dea dan Avan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Mereka menunjukkan bahwa latar belakang ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Banyak netizen memberikan komentar yang penuh dukungan dan apresiasi. Beberapa di antaranya menulis:

  • @dia***: “Singaraja gudangnya pelajar berprestasi pak … bangga bgt liatnya.”
  • @led***: “Nangiss banget. Anak hebat calon orang sukses. Semoga Tuhan bukakan jalan untuk bisa mengubah nasib keluarga lewat pendidikan.”
  • @nip***: “Dea ini adalah murid saya, waktu SMA binaan saya lomba debat, dia sangat hebat, siswa yang penuh semangat dan tidak pernah menunjukkan rasa sedihnya.”

Tidak hanya Dea dan Avan, masih banyak lagi kisah inspiratif lainnya yang muncul dari berbagai daerah. Mereka semua membuktikan bahwa dengan usaha dan tekad, siapa pun bisa meraih impian. Pendidikan menjadi kunci utama untuk mengubah nasib dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular