Minggu, Juli 27, 2025
BerandaberitaBEI Hentikan Penundaan Saham DCII Setelah Tembus Rp346.725

BEI Hentikan Penundaan Saham DCII Setelah Tembus Rp346.725

Penurunan Perdagangan Sementara Saham DCII di Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengambil langkah untuk menghentikan sementara perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), yang merupakan perusahaan data center milik Toto Sugiri. Penghentian ini berlaku mulai dari perdagangan hari ini, Kamis (24/7/2025). Langkah tersebut dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan harga yang signifikan pada saham DCII.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menjelaskan bahwa penghentian sementara diperlukan untuk melindungi para investor. Dalam pengumuman resmi mereka, disebutkan bahwa BEI memutuskan untuk menghentikan perdagangan saham DCII di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 24 Juli 2025 hingga ada pengumuman lebih lanjut.

BEI juga mengimbau kepada pihak-pihak yang terkait agar tetap memperhatikan informasi yang diberikan oleh perusahaan. Mereka menekankan pentingnya transparansi dalam penyampaian informasi agar investor dapat membuat keputusan yang tepat.

Kenaikan Harga Saham DCII yang Signifikan

Berdasarkan data dari BEI, saham DCII mengalami lonjakan besar pada akhir perdagangan Rabu (24/7/2025). Harga saham naik sebesar 19,99% menjadi Rp346.725. Angka ini mencerminkan rekor tertinggi saham DCII sejak perusahaan melantai di bursa pada 6 Januari 2021.

Dari awal bulan Juli 2025 hingga saat ini, saham DCII telah meningkat sebesar 128,1% dibandingkan posisi akhir Juni 2025 yang berada di level Rp152.000 per saham. Untuk membeli satu lot saham DCII, investor harus merogoh kocek sebesar Rp34,67 juta.

Penghentian Kedua dalam Bulan Ini

Penghentian perdagangan sementara ini adalah kali kedua yang dilakukan BEI terhadap saham DCII dalam bulan ini. Sebelumnya, BEI juga melakukan suspensi terhadap saham DCII pada 22 Juli 2025.

Sebelum penghentian tersebut, manajemen DCI Indonesia memberikan penjelasan kepada BEI mengenai volatilitas transaksi saham yang menyebabkan kenaikan harga hingga mencapai tingkat all time high (ATH).

Sekretaris Perusahaan DCI Indonesia, Gregorius Nicholas Suharsono, menyatakan bahwa perusahaan tidak memiliki informasi atau fakta material yang memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Selain itu, DCI juga mengonfirmasi bahwa tidak ada informasi penting lainnya yang belum diungkapkan kepada publik dan dapat memengaruhi harga saham.

“Perseroan mengonfirmasi bahwa tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu,” tulis Gregorius dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan pada Senin (21/7/2025).

Hingga surat tanggapan kepada BEI disampaikan, Gregorius menambahkan bahwa DCI Indonesia Tbk. tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang fokus pada stabilitas dan transparansi informasi yang diberikan kepada investor.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular