Selasa, Juli 22, 2025
BerandaUncategorizedPihak SD 002 Samarinda Bongkar Kondisi Laptop Chromebook yang Diterima Tahun 2022...

Pihak SD 002 Samarinda Bongkar Kondisi Laptop Chromebook yang Diterima Tahun 2022 dan Tak Pernah Terpakai

Dugaan Korupsi dalam Proyek Pengadaan Laptop Chromebook untuk Digitalisasi Pendidikan

Proyek pengadaan laptop Chromebook yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2019 hingga 2022 menimbulkan berbagai pertanyaan terkait dugaan korupsi. Proyek ini mencakup pengadaan sekitar 1,2 juta unit laptop yang didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Bontang.

Berdasarkan data yang tersedia melalui laman resmi Kemendikbud, tercatat ada 13 sekolah di Bontang yang menerima bantuan perangkat teknologi tersebut. Sekolah-sekolah tersebut mencakup berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA dan SLB.

Salah satu sekolah yang mendapatkan bantuan adalah SDN 002 Samarinda Kota. Sekolah yang terletak di Jalan Bhayangkara No.51, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, Kalimantan Timur ini menerima 15 unit Chromebook bermerek axioo dari pemerintah. Bantuan tersebut telah digunakan sejak tahun 2022 dan masih dalam kondisi baik, serta terus dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah.

BACA JUGA :  Hampir 3 Tahun Tak Dapat Perhatian, Jalan Handil Negara Belum Tersentuh

Chromebook digunakan dalam berbagai kegiatan pendidikan seperti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Olimpiade Sains Nasional (OSN), dan pelatihan guru. Di dalam perangkat tersebut sudah terinstal aplikasi seperti exam browser yang bisa langsung digunakan tanpa perlu instalasi ulang.

“Kami sering menggunakan Chromebook untuk ANBK. Kami menerima perangkat ini sejak 2022, dan sudah digunakan sejak 2023 hingga 2024. Tahun ini rencananya akan terus digunakan juga,” ujar Nika Masrofah, Operator Sekolah sekaligus Staf Tata Usaha SDN 002 Samarinda Kota.

Dengan jumlah siswa mencapai 500 orang, penggunaan 15 unit Chromebook dilakukan secara bergantian. Perangkat lebih sering digunakan oleh siswa kelas 4 hingga kelas 6, terutama untuk kuis interaktif dan kegiatan belajar berbasis digital. Biasanya, dalam seminggu Chromebook digunakan tiga hingga empat kali sesuai kebutuhan guru.

“Jumlah siswa kami mencapai 500 orang, tetapi hanya ada 15 unit Chromebook. Oleh karena itu, guru biasanya menyimpannya di sekolah dan meminjamkannya saat dibutuhkan,” jelas Nika.

BACA JUGA :  10 Pilihan HP Samsung Rp4-5 Juta, Cek Fitur Samsung A36 5G di Indonesia

Selain digunakan oleh siswa, Chromebook juga dimanfaatkan oleh guru dalam kegiatan pelatihan seperti diklat coding. Guru yang ingin meminjam perangkat harus mencatat peminjaman sebagai bagian dari inventarisasi.

“Kalau ada kebutuhan pembelajaran, seperti diklat coding, guru boleh meminjam perangkat tersebut,” tambah Nika.

Untuk mendukung penggunaan Chromebook, pihak sekolah juga telah meningkatkan kapasitas kecepatan internet. Secara teknis, seluruh perangkat dalam kondisi prima tanpa ditemukan kerusakan sejak awal diterima. Saat dicoba, tampilan dan fitur Chromebook mirip dengan laptop umumnya, tetapi dilengkapi keunggulan seperti akses gratis ke aplikasi premium seperti Canva, serta kamera yang dapat diputar untuk memudahkan penggunaan interaktif.

“Kami merasa puas dengan perangkat ini. Meskipun jumlahnya terbatas, kami berusaha memaksimalkan penggunaannya,” pungkas Nika.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular