Rabu, Juli 23, 2025
BerandaHukum dan PeristiwaWFP Minta Jaminan Keamanan untuk Konvoi Bantuan

WFP Minta Jaminan Keamanan untuk Konvoi Bantuan

Konvoi Bantuan Kemanusiaan di Gaza Diserang, WFP Menyampaikan Kekecewaan

Pada pagi hari Sabtu (20/7/2025), konvoi bantuan kemanusiaan yang dioperasikan oleh World Food Programme (WFP) menjadi sasaran tembakan setelah melintasi perbatasan Zikim menuju wilayah utara Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, WFP menyebutkan bahwa sebanyak 25 truk yang membawa bantuan pangan penting dikirimkan untuk menjangkau masyarakat yang menghadapi kelaparan ekstrem.

Namun, tidak lama setelah melewati pos pemeriksaan terakhir di Zikim, konvoi tersebut dikelilingi oleh kerumunan besar warga sipil yang putus asa menunggu distribusi makanan. Tragisnya, saat konvoi mendekat, kerumunan tersebut justru diserang dengan tembakan dari arah pasukan Israel, termasuk tank dan penembak jitu. WFP menyampaikan rasa prihatin dan berduka atas insiden ini yang menyebabkan hilangnya banyak nyawa. Mereka menegaskan bahwa orang-orang tersebut hanya berusaha mendapatkan makanan untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka di ambang kelaparan. Insiden ini juga menunjukkan semakin berbahayanya kondisi di Gaza bagi operasi kemanusiaan.

Pasukan Bersenjata Tidak Seharusnya Menyerang Konvoi Bantuan

WFP menyoroti bahwa insiden ini terjadi meskipun ada jaminan dari otoritas Israel bahwa konvoi bantuan akan diberikan akses aman dan tidak akan diganggu oleh kehadiran militer sepanjang rute pengiriman. Organisasi pangan dunia ini menegaskan bahwa pasukan bersenjata tidak seharusnya berada di dekat, apalagi menyerang konvoi bantuan. Hal ini merupakan prinsip dasar kemanusiaan yang telah mereka tekankan kepada semua pihak dalam konflik.

BACA JUGA :  Prabowo Minta Jaksa Tindak Tegas Pengoplos Beras

Selain itu, WFP juga menuntut agar segala bentuk penembakan dan kekerasan terhadap misi kemanusiaan dihentikan sepenuhnya. Mereka menambahkan bahwa kekerasan terhadap warga sipil yang mencari bantuan tidak dapat diterima dalam bentuk apa pun.

Situasi Kelaparan di Gaza Mengkhawatirkan

Situasi di Gaza disebut oleh WFP telah mencapai tingkat darurat kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hampir satu dari tiga warga dilaporkan tidak makan selama berhari-hari. Harga tepung melonjak drastis hingga lebih dari 100 dolar AS per kilogram di pasar lokal. WFP menjelaskan bahwa orang-orang sekarat karena kurangnya bantuan kemanusiaan, dan malnutrisi melonjak dengan 90.000 perempuan dan anak-anak sangat membutuhkan perawatan.

Hampir satu dari tiga orang tidak makan selama berhari-hari, dan bantuan pangan adalah satu-satunya cara bagi kebanyakan orang untuk mengakses makanan apa pun. Oleh karena itu, WFP menegaskan bahwa hanya peningkatan distribusi pangan berskala besar yang dapat menstabilkan situasi dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap bantuan internasional.

BACA JUGA :  SIM Keliling Bandung, 21 Juli 2025

WFP Meminta Gencatan Senjata di Gaza

WFP kembali menyerukan pentingnya gencatan senjata yang disepakati bersama, pembebasan semua sandera, dan jaminan akses yang aman, teratur, dan konsisten bagi bantuan pangan ke seluruh wilayah Gaza. Mereka menyatakan bahwa mereka siap, memiliki persediaan, tim berpengalaman, dan sistem yang terbukti mampu merespons dalam skala besar. WFP juga meminta komunitas internasional dan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk segera memfasilitasi pengiriman bantuan pangan ke penduduk Gaza yang tengah kelaparan tanpa hambatan, dengan aman, dan menjangkau semua lokasi terdampak.

Masalah Stok Pangan di Gaza

WFP juga mengungkapkan bahwa stok pangan di Gaza sedang mengalami kehabisan akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel. Selain itu, PBB sedang menghadapi krisis dana, sehingga WFP dan UNHCR harus memangkas anggaran dan staf. Di sisi lain, staf bantuan WFP juga sempat meninggal setelah ditahan selama tiga minggu di Yaman.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular