Sabtu, Oktober 11, 2025
BerandanasiaonalAyah Setia Temani Putranya Koma 20 Tahun Hingga Meninggal, Sang "Sleeping Prince"...

Ayah Setia Temani Putranya Koma 20 Tahun Hingga Meninggal, Sang “Sleeping Prince” dengan Hati yang Kuat

Kabar Duka: Pangeran yang Tidur Selama 20 Tahun Akhirnya Berpulang

Pangeran Waleed bin Khaled bin Talal, yang dikenal sebagai ‘Sleeping Prince’ atau Putra Raja yang Tidur, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada hari Sabtu (19/7/2025). Ia meninggal di usia 36 tahun setelah menjalani koma selama hampir dua dekade. Peristiwa ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat luas yang sebelumnya mengikuti kisah hidupnya.

Kabar duka ini disampaikan langsung oleh ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, melalui unggahan di platform media sosial. Dalam pesannya, ia menyampaikan rasa duka yang mendalam sambil memohon keberkahan bagi putranya. Ayat Al-Quran juga ditampilkan dalam pesan tersebut, yang menggambarkan ketenangan jiwa dan pengharapan akan keselamatan di akhirat.

“Kami dengan penuh keimanan terhadap takdir dan ketetapan Allah, serta dengan rasa duka yang dalam, mengumumkan wafatnya putra tercinta kami, Pangeran Waleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud. Semoga Allah merahmatinya,” tulis Pangeran Khaled.

Selama masa koma yang panjang, Pangeran Waleed sempat mengalami trauma otak parah akibat kecelakaan mobil yang terjadi saat ia masih berusia 15 tahun. Saat itu, ia sedang menempuh pendidikan militer di London, Inggris. Tabrakan hebat menyebabkan cedera serius, termasuk pendarahan internal dan kerusakan otak. Sejak saat itu, ia tidak pernah benar-benar sadar.

Setelah menjalani perawatan awal di Inggris, Pangeran Waleed dipindahkan ke King Abdulaziz Medical City di Riyadh. Di sana, ia dirawat hingga akhir hayatnya. Meski dalam kondisi koma, ia pernah menunjukkan tanda-tanda kecil seperti gerakan tangan saat diberi salam. Kejadian ini sempat viral di media sosial pada 2020.

Selama hampir 20 tahun, kamar perawatan Pangeran Waleed menjadi tempat untuk berdoa dan memohon kesembuhan. Banyak tokoh agama, simpatisan, serta ribuan orang datang untuk memberikan dukungan. Mereka melihat kisah sang pangeran sebagai simbol harapan dan ketabahan manusia.

Pangeran Khaled, ayah dari Pangeran Waleed, tetap setia mendampingi putranya sepanjang waktu. Meskipun ada banyak nasihat untuk menghentikan alat bantu hidup, ia memilih untuk terus memperjuangkan hidup putranya. Keyakinannya bahwa hidup dan mati bukanlah hak manusia, melainkan Tuhan, membuatnya tidak pernah menyerah.

Di balik keteguhan hati ayahnya, Pangeran Waleed juga sempat didatangi oleh tim dokter dari Amerika Serikat dan Spanyol, termasuk para ahli saraf ternama. Namun, harapan untuk pemulihan akhirnya pupus pada 19 Juli 2025, ketika ia mengembuskan napas terakhirnya setelah koma selama 20 tahun.

Kisah Pangeran Waleed menjadi pelajaran tentang ketabahan, kepercayaan, dan cinta seorang ayah yang tak pernah berhenti berjuang untuk anaknya. Meski koma selama hampir dua puluh tahun, ia tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular